Berhasil dan Polisi Tidak jadi Menahan Penjahat
Setelah beberapa menit kemudian tersiksa akan permen karet yang nyangkut di tenggorokan, sang penjahat berhasil membuat polisi memuntahkan permen karet dari mulutnya. Hal tersebut membuat sang polisi sangat berterima kasih lantaran pria itu menyelamatkan nyawanya.
Instagram/@fakta.jakarta ©2021 Merdeka.com
Bahkan saat pria penjahat minta untuk kembali di borgol, sang polisi memutuskan untuk tidak memborgolnya. Tidak dijelaskan lokasi pasti dari momen kejadian viral tersebut terjadi.
Momen tersebut sontak mencuri perhatian masyarakat luas di media sosial. Hingga pada akhirnya sosok penjahat dalam momen viral tersebut panen pujian dari warganet.
"fix penjahat nya masih ada hati nurani," tulis komentar akun @mifthlrahman_.
"Terharu," lanjut @dyanamor04.
"Respect," timpal @ongeharisuseno.
"Tidak sepenuhnya penjahat itu jahat," papar @limisyati672.
Berikut adalah video memperlihatkan momen seorang penjahat yang bantu selamatkan nyawa polisi ketika tersedak permen karet.
View this post on Instagram
A post shared by Jakarta | Berita Jakarta (@fakta.jakarta)
Extreme Job, film action komedi yang mengisahkan tentang tim narkoba dari kepolisian. Mereka terdiri dari lima orang yaitu Ryu Seong Ryong (captain Ko), detektif Jang (Lee Honey), detektif Young Ho (Lee Dong Hwi), detektif Ma Bong Pal (Jin Seon Kyu) dan detektif Jae Hoon (Gong Myung).
Mereka berlima tergabung dalam satu tim untuk menangkap jaringan narkoba di mana kapten Ko sebagai pemimpinnya. Suatu hari tim mereka melakukan kesalahan yang membuat mereka dimarahi oleh atasan. Saat sedang kalut, Kapten Ko diberi tahu oleh rekannya yang baru saja dipromosikan jika ada bandar narkoba bernama Lee Moo Bae sedang berada di Korea.
Kapten Ko pun tertarik dan mengajak timnya untuk memulai pengintaian dan penyelidikan. Berhari-hari mereka mengintai namun tidak mendapatkan hasil apapun. Mereka bermarkas di kedai ayam goreng selama berhari-hari karena itu merupakan tempat yang aman. Namun suatu hari kedai ayam tersebut akan dijual sehingga mereka akan kehilangan tempat pengintaian.
Dengan segala tekad kuat akhirnya kapten Ko memutuskan untuk membeli tempat tersebut. Awalnya mereka tidak berniat untuk menjual ayam goreng seperti pemilik sebelumnya, karena mereka ingin fokus pada pengintaian. Namun untuk meyakinkan penyamaran mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk menjual ayam goreng. Dan kemudian apa yang terjadi adalah hal yang tidak mereka duga sebelumnya.
Film aksi komedi yang menghibur dengan cerita yang ringan
Film ini sudah tayang 2019 lalu. Sebenarnya saya sudah sering melihat cuplikan film ini di instagram namun belum sempat menontonnya. Kemarin karena ada waktu jadi aku nyoba untuk nonton film ini yang menurut reviewnya sih bagus. Jadi saya cobalah untuk menontonnya. Dan ternyata memang bagus banget.
Selama menonton film ini saya banyak tertawa karena banyak adegan yang lucu dan saya tidak bisa menahan tawa. Lima orang dari tim kejahatan narkoba memang menghibur dengan gaya khas mereka. Mereka sering dipandang remeh oleh tim lain, namun mereka memilki kemampuan yang tak terduga.
Aksi mereka yang melakukan pengintaian benar-benar mampu menghibur penonton. Mereka yang awalnya tidak ingin berjualan ayam goreng akhirnya memutuskan menjualnya dan ayam mereka berhasil memikat para pembeli. Ayam goreng mereka laris manis hingga mereka tidak sempat melakukan pengintain terhadap bandar narkoba Lee Mo Bae (Shin Ha Kyun).
Mereka tidak sempat melakukan pengintaian dengan benar karena harus melayani banyak pembeli. Mereka bahkan mendapatkan banyak uang dari hasil penjualan ayam goreng tersebut. Namun mereka tetap bersikeras untuk menangkap bandar narkoba tersebut.
Selama kurang lebih dua jam kita akan dihibur dengan aksi kelima orang dari tim kejahatan narkoba yang konyol dan lucu. Mereka dengan tingkah yang lucu berhasil menghibur penonton. Kapten Ko yang tegas dan berani namun juga memiliki sisi lembut kepada bawahannya tidak jarang bertinngkah konyol. Ia dijuluki zombie di kalangan rekannya karena selalu bisa hidup dan selamat setelah bertarung berkali-kali.
Lihat Film Selengkapnya
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap dokter Richard Lee di kediamannya di Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu kemarin. Penangkapan dokter kecantikan sekaligus YouTuber yang dilakukan secara paksa oleh polisi dari Polda Metro Jaya menjadi sorotan banyak pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuasa hukum Richard Lee, Razman Arif Nasution, menilai polisi bersikap arogan pada kliennya. "Klien saya ini bukan teroris, bukan pelaku kejahatan luar biasa, bukan koruptor, bukan paham kiri atau kanan, dia warga negara yang ada masalah terkait dengan Undang-undang Elektronik," kata Razman dalam video yang diunggahnya di Instagram pada Rabu malam, 11 Agustus 2021.
Berurusan dengan proses hukum tentu menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi setiap orang. Apalagi sampai tiba-tiba didatangi polisi dan ditangkap.
Namun, meski ditangkap polisi, seseorang tetap memiliki sejumlah hak yang tertulis dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dalam akun Instagramnya menjelaskan seseorang bisa ditangkap dengan syarat adanya bukti permulaan yang cukup. Bukti ini didasarkan pada penilaian penyidik, karena itulah sulit untuk membantah syarat penangkapan.
Jika dilakukan penangkapan dengan sewenang-wenang tanpa ada alasan yang bukan menjadi kepentingan penyidik, maka seseorang harus berani membantah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika tiba-tiba polisi datang dan melakukan penangkapan. Hal-hal ini merupakan sebuah hak yang bisa didapatkan saat terjadinya penangkapan, di antaranya yaitu:
1. Minta surat tugas dari petugas kepolisian yang akan menangkap.
2. Minta surat perintah penangkapan.
3. Teliti surat perintah, di dalamnya harus ada identitas pihak yang akan ditangkap, alasan penangkapan, uraian singkat kejahatan yang disangkakan dan tempat diperiksa.
4. Jangan takut untuk menolak penangkapan bila ada salah satu hal di atas yang tidak ada.
Sementara itu, pihak-pihak yang berhak menangkap pelaku kejahatan sesuai dengan Buku Saku Hak Tersangka di dalam KUHAP adalah:
a. Pejabat Kepolisian Negara RI yang minimal berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda)
b. Pejabat pegawai negara sipil yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang, yang sekurang-kurangnya berpangkat Pengatur Muda Tingkat I (Golongan II/b atau yang disamakan dengan itu)
2. Penyidik pembantu, yaitu:
a. Pejabat Kepolisian Negara RI dengan pangkat minimal Brigadir dua
b. Pejabat pegawai negara sipil di lingkungan Kepolisian Negara RI yang minimal berpangkat Pengatur Muda (Golongan II/a atau yang disamakan dengan itu)
3. Penyelidik, yaitu setiap pejabat Kepolisian Negara RI atas perintah penyidik
Penjahat Bantu Polisi
Tidak tinggal diam, si penjahat yang kala itu tangannya sudah terborgol mencoba untuk membantu polisi. Sang polisi kemudian memberikan kunci agar penjahat dapat membuka borgolnya sendiri.
Instagram/@fakta.jakarta ©2021 Merdeka.com
Setelah berhasil terbuka, pria penjahat tersebut bukannya melarikan diri, namun justru terlihat membantu polisi yang tersedak permen karet. Ia pun berusaha dengan mendorong bagian badan polisi agar permen karet tersebut dapat dikeluarkan.
Tersedak Permen Karet Sampai Terguling
Usut punya usut, sang polisi sedang tersedak permen karet yang kala itu sedang dikunyah olehnya. Namun ia nampak begitu kesakitan dengan memegangi tenggorokannya, bahkan sampai terguling ke jalanan.
Instagram/@fakta.jakarta ©2021 Merdeka.com
"Terekam kamera, Polisi tersedak permen karet saat amankan penjahat," tulis keterangan akun Instagram @fakta.jakarta.
Polisi Berhasil Tangkap Penjahat
Terekam sebuah momen yang menunjukkan polisi berhasil menangkap seorang penjahat di pinggiran jalan berhasil mencuri perhatian. Polisi tersebut kemudian memasangkan borgol ke tangan sang penjahat.
Instagram/@fakta.jakarta ©2021 Merdeka.com
Seperti diketahui dalam unggahan akun Instagram @fakta.jakarta pada Selasa (16/3), dengan tiba-tiba sang polisi mengalami kejadian tak terduga menimpa dirinya.
Merdeka.com - Baru-baru ini sebuah momen polisi berhasil menangkap seorang penjahat terekam dan menjadi sorotan. Namun pada saat menangkap pria itu, sang polisi justru mengalami gangguan pada tenggorokannya.
Bahkan sang polisi terlihat amat tersiksa hingga terjelungkir ke jalanan lantaran merasakan sakit pada bagian tenggorokannya. Tidak tinggal diam, kemudian si penjahat coba untuk membantu dan memberikan tindakan.
Bagaimana kelanjutan dari momen langka yang kemudian viral ini? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.