Foto Bola Slot Menang Terus Menerus Di Indonesia

Lingkungan yang berdebu

Salah satu penyebab bersin tidak kunjung mereda adalah berada pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Sebab, debu dapat lebih mudah masuk ke saluran hidung hingga menyebabkan iritasi.

Hal ini pun lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki alergi debu. Biasanya, bersin akan disertai dengan gejala lainnya, seperti hidung yang berair, hidung gatal, dan mata yang memerah.

Jika kamu mengalami alergi, coba gunakan rekomendasi obat alergi pada artikel berikut ini: “5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter”.

Perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat membuat kamu mengalami bersin yang tak kunjung mereda. Biasanya, hal ini rentan terjadi saat suhu dingin, seperti saat musim hujan atau musim dingin.

Namun, suhu tubuh biasanya dapat beradaptasi dengan suhu yang baru. Setelah menyesuaikan diri, bersin bisa mereda secara perlahan dengan sendirinya.

Mengonsumsi Alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol dapat menghalangi tidur rapid eye movement (REM), yaitu periode ketika tubuh Anda memulihkan diri.

Mengonsumsi alkohol yang terus-menerus dapat memberikan banyak dampak kesehatan, termasuk kualitas tidur yang buruk.

Mengantuk di siang hari dapat disebabkan oleh kurang tidur. American Academy of Sleep Medicine (AASM) mencatat bahwa orang dewasa membutuhkan tidur antara 7 dan 8 jam setiap malam agar merasa waspada dan cukup istirahat keesokan harinya. Namun menurut AASM, sekitar 20% orang dewasa gagal mendapatkan tidur yang cukup.

Orang yang kurang tidur pada malam hari kemungkinan besar akan mengalami rasa kantuk berlebihan keesokan harinya. Orang yang sering kali tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup mungkin akan merasa lelah terus-menerus.

Penyebab umum kurang tidur termasuk jam kerja yang berlebihan atau tidak konsisten, kewajiban pribadi, dan kondisi medis yang mendasarinya.

Baca juga: Cara Menggemukkan Badan secara Alami dan Aman

Depresi dan stres dapat menyebabkan masalah tidur, termasuk kantuk berlebihan di siang hari, tidur berlebihan, atau tidur tidak nyenyak. Selain itu, masalah tidur juga dapat menyebabkan gejala depresi.

Kelelahan umum dan kelelahan di siang hari basa terjadi pada penderita depresi. Gejala depresi lainnya termasuk perasaan sedih, perasaan putus asa, perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat detail.

Faktor Risiko Sakit Kepala Terus-Menerus

Meski belum diketahui dengan pasti, sakit kepala terus-menerus lebih berisiko terjadi pada mereka yang memiliki kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya sakit kepala terus-menerus:

Sakit Kepala Sekunder

Sedangkan untuk sakit kepala akibat kondisi medis lain, ini dikenal dengan jenis sakit kepala terus-menerus sekunder. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab sakit kepala ini, antara lain:

Mereka yang mengalami migrain atau sakit kepala tipe tegang yang kronis bisa mengatasi keluhan dengan konsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas. Namun, konsumsi obat sakit kepala secara berlebih, lebih dari 2 hari dalam seminggu atau 9 hari dalam sebulan, akan meningkatkan risiko terjadinya rebound headache (sakit kepala berulang).

Sakit kepala berkepanjangan memang dapat disebabkan berbagai faktor. Bila Anda memiliki keluhan sakit kepala yang berulang dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis saraf untuk memastikan penyebabnya, sekaligus mendapatkan penanganan yang sesuai.

Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang

Sindrom Burung Hantu

Orang yang menderita sindrom fase tidur tertunda (DSPS) atau disebut sindrom burung hantu (owl syndrome), paling aktif di malam hari dan sering kali merasa mengantuk dan lesu di siang hari.

Ritme sirkadian membuat tubuh seseorang tetap waspada di siang hari dan membantunya rileks saat malam tiba. Bagi penderita sindrom burung hantu, ritme sirkadian berjalan lebih lambat dan hal ini menyebabkan keinginan alami untuk tertidur lebih lama dan bangun lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang memiliki siklus tidur/bangun yang lebih umum.

Narkolepsi adalah suatu kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang tertidur secara tiba-tiba dan pada waktu yang tidak tepat.

Penderita narkolepsi biasanya akan mengalami rasa kantuk yang ekstrem dan terus-menerus sepanjang hari. Sebagian besar orang dengan kondisi ini juga akan mengalami satu atau lebih gejala, termasuk gangguan tidur, kelumpuhan tidur, dan halusinasi.

Baca juga: Bahaya Sinar Ultraviolet (UV) untuk Tubuh Manusia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan peristiwa atau pengalaman fisik yang tidak biasa dan tidak diinginkan yang mengganggu tidur.

Parasomnia dapat terjadi sebelum, saat tidur, atau saat terbangun dari tidur. Jika menderita parasomnia, Anda mungkin mengalami gerakan tidak normal, berbicara, mengekspresikan emosi, atau melakukan hal-hal yang tidak biasa.

Gangguan tidur ini dapat mengurangi kualitas tidur sehingga dapat menyebabkan rasa kantuk  esok harinya. Hal ini dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Itu dia berbagai macam penyebab sering mengantuk yang jarang disadari. Dengan mengenali penyebabnya dapat membantu Anda mencegah rasa kantuk di siang hari agar tidak mengganggu pekerjaan atau aktivitas lainnya.

Sakit kepala yang dirasakan bisa sangat mengganggu. Apalagi jika yang terjadi adalah sakit kepala terus-menerus.

Sakit kepala terus-menerus atau kronis, juga bisa disebut sebagai sakit kepala berkepanjangan. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang berlangsung minimal 15 hari dalam satu bulan, yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala kronis dikelompokkan menjadi dua, yaitu sakit kepala kronis primer, yaitu sakit kepala murni tanpa adanya penyakit dasar lain yang memicu sakit kepala, dan sakit kepala kronis non-primer, yaitu sakit kepala kronis yang disebabkan atau dipicu dari penyakit lain.

Iritasi pada hidung

Bersin yang terjadi secara terus menerus dapat terjadi akibat iritasi pada hidung.

Salah satu penyebabnya bisa jadi karena paparan asap rokok. Asap rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan hidung.

Selain asap rokok, bahan-bahan kimia juga merupakan penyebab umum dari iritasi hidung. Produk pembersih, cat, atau bahan industri dapat menimbulkan iritasi pada hidung.

Perubahan hormon yang terjadi ketika menjalani kehamilan dan masa pubertas dapat menyebabkan seseorang mengalami bersin terus menerus.

Saat kehamilan ataupun pubertas, biasanya hormon dalam tubuh dapat  mengalami fluktuasi. Salah satunya adalah hormon estrogen yang dapat mempengaruhi jumlah histamin penyebab alergi yang beredar dalam tubuh.

Simak lebih jelasnya pada artikel berikut ini: “Muncul sebagai Reaksi Alergi, Ini Fakta tentang Histamin”.

Apa yang Harus Dilakukan?

Sebagaimana mengatasi sakit kepala sebelah kiri, sakit kepala sebelah kanan dan sakit kepala bagian belakang, untuk mengatasi sakit kepala terus-menerus, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal itu diperlukan untuk menentukan pemicu sakit kepala, apakah karena gangguan saraf atau infeksi. Anda juga akan dimintai penjelasan mengenai riwayat sakit kepala yang dirasakan. Jika penyebabnya belum jelas, dokter dapat melakukan CT-scan atau MRI.

Kemungkinan dokter Anda perlu bekerjasama dengan spesialis, seperti neurolog atau psikiater, untuk menemukan penyebabnya dan menegakkan diagnosis. Pada sebagian kasus, terdapat kemungkinan sakit kepala konstan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Yang juga perlu diperhatikan adalah para penderita sakit kepala terus-menerus juga berisiko mengalami gangguan lain. Misalnya kecemasan, gangguan  tidur, depresi, serta gangguan fisik dan psikologis lainnya.

Jangan remehkan sakit kepala terus-menerus yang Anda alami. Segera konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala yang Anda alami tidak segera mereda.

Kapan Anda Harus ke Dokter?

Bila Anda sudah mencoba beberapa tips di atas, tetapi sakit kepala terus-menerus masih terjadi, jangan menunda untuk periksa ke dokter spesialis saraf. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter spesialis juga diperlukan untuk keluhan yang ditandai dengan sakit kepala seperti berikut ini:

Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu

Pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai. Jadi, kondisi ini tidak menyebabkan aktivitas Anda terganggu. Selain itu, penanganan yang sesuai juga diperlukan untuk mencegah komplikasi sakit kepala terus-menerus, baik berupa gangguan tidur, kecemasan, depresi, maupun gangguan psikologis lainnya.

Berbagai penanganan yang diberikan oleh dokter spesialis saraf di RS Pondok Indah akan membantu Anda pulih dengan lebih cepat. Sebab, dokter spesialis kami telah didukung dengan fasilitas medis berteknologi terbaru. Sehingga proses pemeriksaan, maupun penanganan bisa lebih maksimal. Jadi, jangan biarkan sakit kepala terus-menerus mengganggu aktivitas Anda dengan memeriksakan diri ke RS Pondok Indah caang terdekat, sekarang juga!

Mengonsumsi makanan tertentu

Makanan yang pedas, panas, dan proses masaknya yang menggunakan rempah dapat menyebabkan kamu mengalami bersin.

Biasanya, bersin akibat pengonsumsian makanan dapat berhenti setelah kamu selesai mengonsumsi makanan tersebut.

Stres dan emosi kuat lainnya bahkan bisa memicu bersin. Ketika Anda mengalami stres, tubuh Anda melepaskan hormon dan zat kimia, termasuk histamin.

Kadar histamin yang tinggi dapat menyebabkan bersin serta gejala alergi lainnya seperti biduran dan mata gatal.

Konsumsi Makanan Rendah Nutrisi

Masalah nutrisi dan pencernaan seperti kekurangan nutrisi, alergi makanan, disregulasi gula darah, dan permeabilitas berlebihan pada lapisan usus dapat menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk.

Orang yang mengalami kelelahan dan rasa kantuk biasanya mengonsumsi makanan berkualitas buruk. Selain itu, orang dengan kelelahan dan rasa kantuk diketahui memiliki lebih banyak gejala pencernaan yang terkait dengan perubahan bakteri usus dan fungsi abnormal lapisan usus dibandingkan dengan orang yang tidak kelelahan.

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh adalah kondisi yang dapat membuat seseorang lebih mengantuk. Ini karena ketika tubuh mengalami dehidrasi, tekanan darah akan terpengaruh, sehingga menurunkan aliran darah ke otak dan berpotensi membuat Anda merasa lebih mengantuk dan lelah.

Mengantuk terutama disebabkan oleh bagaimana dehidrasi dapat memengaruhi saluran hidung dan mulut, membuatnya lebih kering dan lebih rentan terhadap iritasi, sehingga meningkatkan kemungkinan mendengkur.